Month: Agustus 2014

Hidup Dalam Kasih

Di negara Afrika, tempat tinggal teman saya, Roxanne, air merupakan komoditas berharga yang langka. Sering orang harus menempuh perjalanan yang jauh untuk mendapatkan air dari sungai-sungai kecil yang telah tercemar, dan akibatnya ada warga yang jatuh sakit bahkan meninggal. Kondisi kurangnya air bersih itu juga menyulitkan lembaga-lembaga seperti panti asuhan dan gereja yang hendak melayani mereka. Namun perubahan sudah mulai terjadi.

Penghiburan Bagi Yang Bergumul

Ada sebuah pepatah lama mengatakan, “Jangan menggigit lebih banyak dari-pada yang dapat Anda kunyah.” Dengan kata lain, tidak mengambil tanggung jawab lebih banyak daripada yang dapat kita tangani adalah suatu sikap yang bijaksana. Namun demikian, ada kalanya kita mungkin merasa dibuat kewalahan oleh besar dan beratnya tugas yang hendak kita dilakukan.

Fondasi Kita

Kota Nördlingen di wilayah Bavaria, Jerman, adalah sebuah kota yang unik. Kota itu terletak di tengah-tengah Kawah Ries, suatu tanah depresi berukuran bulat dan besar yang terbentuk akibat peristiwa jatuhnya sebongkah meteor yang besar pada masa lampau. Tekanan yang teramat besar dari kejatuhan itu menghasilkan sejenis bebatuan kristal yang sangat unik dan juga jutaan berlian yang berukuran sangat kecil. Pada abad ke-13, bebatuan yang belang-belang itu digunakan untuk membangun Gereja St. George. Pengunjung dapat melihat keindahan lapisan kristal pada dasar dan dinding-dinding gereja tersebut. Ada yang mengatakan bahwa dasar gereja itu bagaikan fondasi yang datang dari surga.

Mengikuti Sang Tuan

Pada sebuah pertunjukan anjing di dekat rumah saya, saya menyaksikan penam-pilan seekor anjing jenis corgi Cardigan Welsh bernama Trevor. Sesuai perintah sang tuan, Trevor berlari beberapa meter jauhnya dan kemudian kembali secepatnya, melompati sejumlah rintangan, dan mengenali benda-benda dengan menggunakan indera pen-ciumannya. Setelah menyelesaikan setiap perintah, Trevor pun duduk di dekat kaki sang tuan dan menunggu perintah selanjutnya.

Percaya Lebih Dahulu

Dalam sebuah kamp penjara milik Jerman pada masa Perang Dunia II, tanpa sepengetahuan penjaga penjara, sejumlah tawanan Amerika merangkai perangkat radio mereka sendiri. Suatu hari, tersiarlah berita bahwa pemerintah Jerman sudah menyerah, dan perang pun berakhir. Namun karena putusnya komunikasi, para penjaga penjara belum mengetahui kabar tersebut. Saat berita itu tersebar di antara para tawanan, mereka pun merayakan peristiwa besar itu. Selama 3 hari, mereka bernyanyi, melambai-lambaikan tangan kepada penjaga penjara, dan bersenda gurau saat makan. Pada hari ke-4, mereka bangun pada pagi hari dan mendapati bahwa seluruh pasukan Jerman yang menjaga mereka telah pergi. Penantian mereka pun telah berakhir.

Adakah Yang Bernyanyi?

Dari sekitar 320 km di atas bumi, Chris Hadfield, seorang astronot asal Kanada dan komandan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, ikut bernyanyi bersama sekelompok murid yang berada dalam sebuah studio di bumi. Bersama-sama mereka menyanyikan lagu Is Somebody Singing (Adakah Yang Bernyanyi), yang ditulis oleh Hadfield dan Ed Robertson.

Iklan Berjalan

Pertama kalinya Pete Peterson berhubungan dengan Vietnam adalah pada saat berlangsungnya Perang Vietnam. Dalam suatu serangan bom pada tahun 1966, pesawatnya tertembak jatuh dan ia pun tertawan. Lebih dari 30 tahun kemudian, ia kembali sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Vietnam. Salah satu laporan pers menyebutnya sebagai “sebuah iklan berjalan bagi pendamaian”. Peterson menyadari bertahun-tahun yang lalu bahwa Allah tidak menyelamatkan hidupnya supaya ia hidup dalam kemarahan. Karena keyakinannya tersebut, ia pun menggunakan sisa hidup dan kedudukannya untuk memberikan pengaruh dengan mendorong diterapkannya standar keselamatan yang lebih baik bagi anak-anak di Vietnam.

Masihkah Ada Harapan?

Saya duduk terdiam di samping makam ayah saya, sambil menunggu dimulainya upacara pemakaman ibu saya yang diadakan oleh keluarga. Pegawai rumah duka sedang membawa wadah yang berisi abu jenazah ibu saya. Hati saya terasa beku dan pikiran saya begitu kalut. Bagaimana mungkin saya dapat mengatasi kesedihan atas kepergian Ayah dan Ibu yang hanya berselang 3 bulan? Dalam duka, saya merasa begitu kehilangan dan kesepian. Saya pun merasa tidak berdaya menghadapi masa depan tanpa mereka berdua.